Waspada Covid-19 Sub Varian Omicron XBC Sudah Sampai Filipina, Ini Penjelasan IDI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak varian yang dilahirkan dari virus SARs-COV-2 (Covid-19), salah satunya XBC. Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Erlina Burhan mengatakan Indonesia perlu waspada.
Bukan tanpa alasan, varian ini merupakan keluarga Omicron yang diketahui mudah menular. Ditambah varian baru XBC sudah hadir di Filipina, sehingga berpeluang bisa masuk ke Indonesia.
Jika dirincikan XBC merupakan rekombinan dari Delta dan Omicron. Sehingga gejala yang ditimbulkan pun kurang lebih sama dengan Omicron dan Delta.
"Sementara XBC merupakan rekombinan Delta dan Omicron. Bahkan sudah ada di Filipina, kita juga perlu waspada pada varian ini bisa masuk," kata dr. Erlina dalam Media Briefing secara online, Kamis (3/11/2022.
Sementara tingkat keparahan, dr Erlina mengatakan varian baru XBB maupun XBC keduanya belum dapat dipastikan. Sebab belum ada bukti ilmiah terkait itu.
Kendatinya, Erlina meminta agar masyarakat segera melakukan vaksinasi booster atau dikenal dosis ketiga. Vaksin bisa memberikan perlindungan di tengah kasus Covid-19 yang meningkat atau berkembang.
"Namun belum ada laporan yang melaporkan gejala dan tingkat keparahannya tinggi tapi masih mirip dengan Omicron," jelasnya
Sekadar informasi, varian XBC pertama kali terdeteksi di Inggris. Hal ini dilaporkan oleh UK Health Security Agency (UKHSA) pada 7 Oktober kemarin, namun terkait datanya masih sangat minim.
Bukan tanpa alasan, varian ini merupakan keluarga Omicron yang diketahui mudah menular. Ditambah varian baru XBC sudah hadir di Filipina, sehingga berpeluang bisa masuk ke Indonesia.
Jika dirincikan XBC merupakan rekombinan dari Delta dan Omicron. Sehingga gejala yang ditimbulkan pun kurang lebih sama dengan Omicron dan Delta.
"Sementara XBC merupakan rekombinan Delta dan Omicron. Bahkan sudah ada di Filipina, kita juga perlu waspada pada varian ini bisa masuk," kata dr. Erlina dalam Media Briefing secara online, Kamis (3/11/2022.
Sementara tingkat keparahan, dr Erlina mengatakan varian baru XBB maupun XBC keduanya belum dapat dipastikan. Sebab belum ada bukti ilmiah terkait itu.
Kendatinya, Erlina meminta agar masyarakat segera melakukan vaksinasi booster atau dikenal dosis ketiga. Vaksin bisa memberikan perlindungan di tengah kasus Covid-19 yang meningkat atau berkembang.
"Namun belum ada laporan yang melaporkan gejala dan tingkat keparahannya tinggi tapi masih mirip dengan Omicron," jelasnya
Sekadar informasi, varian XBC pertama kali terdeteksi di Inggris. Hal ini dilaporkan oleh UK Health Security Agency (UKHSA) pada 7 Oktober kemarin, namun terkait datanya masih sangat minim.
(hri)